"Dari kepolisian itu sudah mengatakan tidak benar, tapi kalau pemberitaan di media mengatakan sudah ada yang beredar, agak kompleks masalahnya. Maka dari itu, kita butuh konfirmasi benar atau tidak," ungkap Abimanyu saat ditemui di Jakarta, Jumat (2/7/2010).
Abimanyu, yang pernah mengupas video mesum yang diduga melibatkan Ariel dan "Culun" (Cut Tari dan Luna), mengaku tak mau terburu-buru berspekulasi. "Dalam ilmu telematika, sesuatu yang masih menduga itu bukan analisa telematika. Belum melihat tapi sudah komentar, itu bukan telematika," tegasnya.
Masih kata Abimanyu, jika media massa sudah telanjur memberitakan video Ariel-BCL itu 30 persen mirip, menurutnya, hal itu perlu dikaji. "Informasi dari portal di situ dibilang ada kemiripan BCL sekitar 30 persen dengan memakai sistem face recognize atau pengenalan wajah. Padahal, face recognize tidak bisa mempersentasikan, ia hanya bisa mengatakan yes or no, benar apa salah," tekan Abimanyu.
"Yang hanya memungkinkan terjadi itu hanya dengan image comparison, dengan cara mengomparasikan gambar video dengan gambar asli orang yang dimaksud (dalam video)," ujar Abimanyu.
Dengan teorinya itu, untuk sementara Abimanyu menegaskan bahwa video mesum mirip BCL di Manado terlalu rancu untuk dikupasnya. "Ini rancu untuk dianalisa karena ini dalam bentuk VCD," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment