Malam merambat, 4 Juni hampir habis. Telp selulerku berbunyi, waktu menunjukan pukul 23.20. Seorang teman yang mengerti, dan tahu kehidupan malam di Jakarta. Datang menjemput untuk alasan keluar makan malam. Wow makan tengah malam ? Saya sudah sudah mengerti bahasa sandi makan tengah malam. Tatapi meraa besok mau berangkatm- saya tidak terlalu semangat menanggapi.
teman itu berjanji cukup waktu 1 jam saja.
aku sengaja tidak berpakaian untuk ke dunia hiburan, lantas naik ke mobil sang teman. Selanjutnya mobil mengarah ke Jalan Gajahmada. Melewati sebuah lembaga yang mengurusi siaran,- mobil sang teman mulai pelan,- dan dalam hitungan detik,- mobil berhenti. Tepat di jalan masuk ke Club,- yang memiliki fasilitas, SPA, pijat, hiburang yang menyediakan perempuan pekerja seks, dengan berbagai pilihan. Pilihannya mencakup lokal, China, Usbekistan, Tailand, Vietnam dan Mexico.
Ini malam sabtu,- tapi tempat parkir penuh. Sehingga kami huras menggunakan jasa Vallet. Sementara waktu terus merambat. Sang teman masuk mengambil kunsi, yang diberi nomor dengan 3 digit. Usai kemganmbil ID baru,- disebut Id baru karena nama manusia, sudah diganti nomor sejak saat kita masuk ke club.
Musik yang dimainkan oleh DJ Denna mengalun dalam ritme penuh semangat. diatas tis, Dengan lebar 8 kali 8 itu,- ada 4 orang dencer berkebangsaan Tailand sedang meliuk,-liuk dengan gerakan sensual. Yang memancing lebido laki-laki. Keempat Dancer ini, mengunakan pakaian ketat, berwarna hitam. Yang sengaja dirobek dengan susunan berarturan. Musik terus berpacu, saya melihat beberapa dancer yang menunggu giliran,- atau mungkin sudah selesai naik ke atas tis. Sedang melakukan ngamen keliling. Tentunya hanya berpakaian seperti di pantai. Menggunakan,- maaf. Hanya celana dalam, dan berBH,- dengan belahan dada sangat terbuka.
Para dancer ini menawarkan layanan aksi sahwat,- dengan imbalan beberapa gelas minuman,- yang sejatinya disebut LD. Minum dengan sebutan LD itu saya tidak sempat bertanya, singkatan dari apa. Tetapi harga per gelas LD dalam ukuran loki,- adalah rp.50,000/pergelas. Dijelaskan oleh PR,- bahwa para dancer disini juga melayani jasa lowjod maupun handjob. Nah kedua istilah ini tentunya kita perlu menggali, lebih jauh.
Pekerjaan yang memberi kenikmatan khusus kepada lekai ini,- dikerjakan diareal sedikit terbuka. atau tertutup malu-malu. Anda yang ingin mencoba ini dengan wilayah sedikit privasi, para PR,- yang biasa tertulis Publik Relations akan membimbing anda untuk pindah ke lantai kedua,- juga dalam club yang sama.
Para dancer asal Tailand itu,- terus bergoyang,- seakan tidak perduli, dengan transaksi hiburan yang berbungkus seks ini. Konon saya menghitung di lantai dasar clu ini , ada 16 set sofa yang bisa menampung diatas 8 orang, untuk sofa yang disusun secara minimalis,- dengan merapat ke dinding tembok ruangan. Sementara di lapaisan depan meja keliling,- mengilingi tis,- tempat para dancer menari.
Dancer Tailand dikenal hanya berboyang,- dengan gerakan aduhai dalam merangsang birahi lelaki. Jangan harap mereka akan menanggalkan pakaiannya,- satu persatu. Sepertinya pengelolah Club senganja mempermainkan emosi pengunjung club yang semua menggunakan minuman beralkohol itu. Usai Dancer Tailand turun,- kini naik para Dancer lokal.
Saya mencatat ada 9 dencer,- dari dua regu yang berbeda. Ciri ini bisa dilihat dari kostum yang mereka gunakan. 5 Dancer menggunakan kaos ketat,- diberi paduan warna merah, kelima dancer ini mengunakan celana dalam,- dan bh berwarna pink, padahal musim perayaan valentine sudah lewat.
4 Dancer lainnya menggunakan pakai yang berbedah,- semua memiliki ciri khas,- rok yang yang tidak lebih dari 10 centimeter, bercorak warna merah,-lurik kotak-kotak. Sementara musik semakin hot, dengan ritme menajak pengunjung untuk bergoyang. Seperti pengunjung diClub yang memiliki lebih dari 60 kamar,- untuk pelanggannya melakukan seks singkat di lantai 3. Sebuah sumber yang layak dipercaya menjelaskan club ini dimiliki oleh seorang berinial “R”, yang menguasai lebih dari 60 persen tempat hiburan di Jakarta.
Musi terus menghentak. Saya melihat,- 5 dancer yang menggunakan pakaian putih bergaris merah,- mulai menanggal baju kaosnya. Kemudian disusul oleh 4 Dencer didepannya. Aksi membuka aurat ini,- tidak berhenti disitu. Kelima Dencer ini sambil melepas rok mini,- melakukan gerak Banggang,- atau seks ramai-ramai,- yang seronok. Sementara 4 dancer yang menggunakan rok mini kotak-kotak lebih sopan melaku gerakan meskipun,- juga meulai menanggalkan pakaiannya,- satu persatu.
Waktu menunjukan lewat dari pukul nol-nol. dimulai dari 5 dancer mulai membuka BH warna pinknya,- sepertinya DJ Denna yangharus itu bertugas memandu musik mengerti betul sandi sandi atau irama musik untuk membuat para penari bbergairah bergoyang. Artinya sudah memasuki tanggal 5 Juni. Wow… berikutnya 9 dancer menanggal pakaiannya,- dengan tanpa berbusa apapun, mereka terus bergoyang,- denga gerakan yang erotis,- memancing adrenali pengunjung untuk tidak henti-hentinya memperhatikan liukannya. ***
Seorang PR yang menggunakan pakaian rapi menjelaskan, club ini dibuka sejak pukul 21.00 sampai dengan pukul 04.00 setiap hari menyaji komposisi musik dengan tarian yang dibawahkan oleh para dancer. Yang jumlah setiap malam tidak kurang 50 orang, para dancer ini,- disamping mendapat penghasilan dari mengamen dengan minum LD yang dijamu oleh pengunjung,- sebagian Dancer juga bisa melayani urusan shawat pengunjung. Tarifnya berkisar dari Rp.1,300,000 sampai dengan Rp.2,500,000 perselancar disini.
Sepertinya Jakarta, terus mengembangkan citra kota metropolisnya, perempuan dalam Club ini mungkin menyadari hari ini terjadi gempa di Tasik Malaya. Dan Tentunya gempa tidak memiliki hubungan langsung dengan dunia hiburan. Cerita dengan judul diatas adalah nyata,- bukan fiksi. Adakah malaikat juga hadir dan melihat sana ?
Maaf termasuk saya.
No comments:
Post a Comment