JAKARTA - Tiga tahun sudah Krisyanto hengkang dari grup band rock asal Kota Bandung –Jamrud, yang telah membesarkan namanya. Akan tetapi, hengkangnya pria identik dengan kacamata hitamnya tersebut menyisakan tanda tanya besar, mengapa dirinya harus keluar dari grup band yang bersamanya selama 11 tahun.
Berikut petikan wawancara Krisyanto , usai Pria berdarah Sunda ini memberikan sejumlah kursi roda untuk keluarga penderita lumpuh bersama pihak labelnya, Ronella Production di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2010).
Apa Kabar Kang Yanto? Boleh diceritakan sedikit kenapa anda harus mengundurkan diri dari Jamrud?
Kabar saya selalu baik, Alhamdullilah. Kalau Anda ingin tahu yang sebenarnya kenapa saya harus mengundurkan diri dari Jamrud biarlah hanya saya yang tahu saja. Namun memang suasana di antara para personil sedikit ada gap yang tidak bisa terselesaikan.
Ini bukan bicara visi dan misi, bukan fee juga kok. Kalau saya mempermasalahkan mengenai fee sudah sejak lama saya mengundurkan diri, ngapain juga harus menunggu 11 tahun, itu bukan masalahnya.
Berawal dari ketika aku dan Riki diajak oleh seseorang untuk menjadi motivator anak muda, kalau orang yang terlibat di musik rock itu bisa juga untuk mengaji, namun yang lain tidak setuju.
Berapa lama anda membutuhkan waktu untuk memutuskan keluar?
Itu spontan saja, pada saat itu saya sedang berdiam diri di rumah, yah kurang lebih hampir 3 jam dan akhirnya saya memutuskan untuk keluar jadi bagi saya ingin menetralkan suasana dan ketika minta pamit untuk keluar mereka mengizinkan.
Lalu bagaimana dengan perkataan Anda, kalau Anda keluar dari Jamrud karena faktor lelah atau Jenuh?
Bukan kok, itu hanya alasan saya saja, kalau saya jenuh buat apa, tidak ada gunanya saja kok. Sebelas tahun waktu saya bersama Jamrud dan itu tidak sebentar, bagi saya mereka (Jamrud) itu sudah seperti keluarga saya sendiri.
Saya pribadi bergabung di Jamrud dari tahun 1996 dan tahun 2007 saya keluar. Pas saya keluar tidak lama kemudian Herman (Drum) dan Surya (auditional/gitar) pun ikut keluar.
Tapi ada rasa penyesalan keluar dari Jamrud?
Tidak sama sekali, karena bagi saya kehidupan di grup band memang seperti ini, ada yang keluar dan ada yang masuk. Itu hal yang normal kan dan sangat wajar jadi bagi saya buat apa itu menjadi suatu masalah.
Ada Komitmen apa ketika Anda keluar dari Jamrud?
Saya sepakat tidak akan pernah mau membawakan lagu-lagu milik Jamrud dan itu sudah menjadi komitmen saya pribadi. Kalaupun saya ingin membawakan dan saya pun tidak memungkiri sampai saat ini banyak yang meminta saya menyanyikan lagu Jamrud, tetapi saya tidak mau.
Ada keinginan untuk merangkul para personil yang juga keluar dari Jamrud?
Tidak kok, saya khawatir akan muncul konspirasi-konpirasi yang ada.
Pembelajaran apa yang didapat oleh Kang Krisyanto?
Banyak sekali, saya mendapat pengalaman, rasa persaudaraan yang kuat banyak suka dan dukanya.
Wednesday, June 9, 2010
Tiga Tahun Keluar Dari Jamrud, Krisyanto Bersuara
Labels:
music
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment