Tuesday, November 30, 2010

Time to Trim the Tree!

One of the craft boards that I frequent decided to do a handmade ornament exchange this year. There are some amazingly talented women who I would be thrilled to receive an ornament from so deciding to join in on the exchange was a no brainer! The most challenging part was deciding on what type of ornament to make.

My recipient was open to "anything" so it was left to me to narrow it down. When making small projects, I tend to like to try new techniques.

So for this ornament, I decided to make a little felt dove embellished with some very "rustic" embroidery. You see...I know NOTHING about hand embroidery, so I am sure there are many skilled women out there cringing at my technique. I totally snagged idea this from an image I saw on flickr (which, bad me, I cannot find to save my life now). ETA: I found it! I think it turned out pretty cute. Hopefully its recipient will love it!

Ningsih, Pembantuku Yang Haus Seks

Sebut saja namaku Paul. Aku bekerja di sebuah instansi pemerintahan di kota S, selain juga memiliki sebuah usaha wiraswasta. Sebetulnya aku sudah menikah, bahkan rasanya istriku tahu akan hobiku mencari daun-daun muda untuk “obat awet muda”. Dan memang pekerjaanku menunjang untuk itu, baik dari segi koneksi maupun dari segi finansial. Namun semenjak istriku tahu aku memiliki banyak sekali simpanan, suatu hari ia meninggalkanku tanpa pamit. Biarlah, malah aku bisa lebih bebas menyalurkan hasrat.

Karena pembantu yang lama keluar untuk kimpoi di desanya, aku terpaksa mencari penggantinya di agen. Bukan saja karena berbagai pekerjaan rumah terbengkalai, juga rasanya kehilangan “obat stress”. Salah seorang calon yang menarik perhatianku bernama Ningsih, baru berusia (hampir) 16 tahun, berwajah cukup manis, dengan lesung pipit. Matanya sedikit sayu dan bibirnya kecil seksi. Seandainya kulitnya tidak sawo matang (meskipun bersih dan mulus juga), dia sudah mirip-mirip artis sinetron. Meskipun mungil, bodinya padat, dan yang terpenting, dari sikapnya aku yakin pengalaman gadis itu tidak sepolos wajahnya. Tanpa banyak tanya, langsung dia kuterima.

Dan setelah beberapa hari, terbukti Ningsih memang cukup cekatan mengurus rumah. Namun beberapa kali pula aku memergokinya sedang sibuk di dapur dengan mengenakan kaos ketat dan rok yang sangat mini. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, aku mendekat dari belakang dan kucubit paha gadis itu. Ningsih terpekik kaget, namun setelah sadar majikannya yang berdiri di belakangnya, ia hanya merengut manja.

Sore ini sepulang kerja aku kembali dibuat melotot disuguhi pemandangan yang ‘menegangkan’ saat Ningsih yang hanya berdaster tipis menungging sedang mengepel lantai, pantatnya yang montok bergoyang kiri-kanan. Tampak garis celana dalamnya membayang di balik dasternya. Tidak tahan membiarkan pantat seseksi itu, kutepuk pantat Ningsih keras-keras.

“Ngepel atau nyanyi dangdut sih? Goyangnya kok merangsang sekali!”
Ningsih terkikik geli mendengar komentarku, dan kembali meneruskan pekerjaannya. Dengan sengaja pantatnya malah digoyang semakin keras.

Geli melihat tingkah Ningsih, kupegang pantat gadis itu kuat-kuat untuk menahan goyangannya. Saat Ningsih tertawa cekikikan, jempolku sengaja mengelus selangkangan gadis itu, menghentikan tawanya. Karena diam saja, perlahan kuelus paha Ningsih ke atas, menyingkapkan ujung dasternya.”Eh… Ndoro… jangan..!” cegah Ningsih lirih.
“Nggak pa-pa, nggak usah takut, Nduk..!”
“Jangan, Ndoro… malu… jangan sekarang..!”
Dengan tergesa Ningsih bangkit membereskan ember dan kain pel, lalu bergegas menuju ke dapur.

Malam harinya lewat intercom aku memanggil Ningsih untuk memijat punggungku yang pegal. Seharian penuh bersidang memang membutuhkan stamina yang prima. Agar tenagaku pulih untuk keperluan besok, tidak ada salahnya memberi pengalaman pada orang baru.

Gadis itu muncul masih dengan daster merah tipisnya sambil membawa minyak gosok. Ningsih duduk di atas ranjang di sebelah tubuhku.
Sementara jemari lentik Ningsih memijati punggung, kutanya, “Nduk, kamu sudah punya pacar belum..?”
“Disini belum Ndoro…” jawab gadis itu.
“Disini belum..? Berarti di luar sini sudah..?”
Sambil tertawa malu-malu gadis itu menjawab lagi, “Dulu di desa saya pernah, tapi sudah saya putus.”
“Lho, kenapa..?”
“Habis mau enaknya saja dia.”
“Mau enaknya saja gimana..?” kejarku.
“Eh… itu, ya… maunya ngajak gituan terus, tapi kalau diajak kimpoi nggak mau.”

Aku membalikkan badan agar dadaku juga turut dipijat.
“Gituan gimana? Memangnya kamu nggak suka..?”
Wajah Ningsih memerah, “Ya… itu… ngajak kelonan… tidur telanjang bareng…”
“Kamu mau aja..?”
“Ih, enggak! Kalau cuma disuruh ngemut burungnya saja sih nggak pa-pa. Mau sampai selesai juga boleh. Tapi yang lain Ningsih nggak mau..!”
Aku tertawa, “Lha apa nggak belepotan..?”
“Ah, enggak. Yang penting Ningsih juga puas tapi tetep perawan.”

Aku semakin terbahak, “Kalau kamu juga puas, terus kenapa diputus..?”
“Abis lama-lama Ningsih kesel! Ningsih kalau diajak macem-macem mau, tapi dia diajak kimpoi malah main mata sama cewek lain! Untung Ningsih cuma kasih emut aja, jadi sampai sekarang Ningsih masih perawan.”
“Main emut terus gitu apa kamu nggak pengin nyoba yang beneran..?” godaku.
Wajah Ningsih kembali memerah, “Eh… katanya sakit ya Ndoro..? Terus bisa hamil..?”

Kini Ningsih berlutut mengangkangi tubuhku sambil menggosokkan minyak ke perutku. Saat gadis itu sedikit membungkuk, dari balik dasternya yang longgar tampak belahan buah dadanya yang montok alami tanpa penopang apapun.
Sambil tanganku mengelus-elus kedua paha Ningsih yang terkangkang, aku menggoda, “Kalau sama Ndoro, Ningsih ngasih yang beneran atau cuma diemut..?”
Pipi Ningsih kini merah padam, “Mmm… memangnya Ndoro mau sama Ningsih? Ningsih kan cuma pembantu? Cuma pelayan?”
“Nah ini namanya juga melayani. Iya nggak?”
Ningsih hanya tersenyum malu.

“Aaah! Itu kan cuma jabatan. Yang penting kan orangnya..!”
“Ehm.., kalau hamil gimana..?”
“Jangan takut Nduk, kalau cuma sekali nggak bakalan hamil. Nanti Ndoro yang tanggung jawab..”
Meskipun sedikit ragu dan malu, Ningsih menuruti dan menanggalkan dasternya.

Sambil meletakkan pantatnya di atas pahaku, gadis itu dengan tersipu menyilangkan tangannya untuk menutupi kemontokan kedua payudaranya. Untuk beberapa saat aku memuaskan mata memandangi tubuh montok yang nyaris telanjang, sementara Ningsih dengan jengah membuang wajah. Dengan tidak sabaran kutarik pinggang Ningsih yang meliuk mulus agar ia berbaring di sisiku.

Seumur hidup mungkin baru sekali ini Ningsih merasakan berbaring di atas kasur seempuk ini. Langsung saja kusergap gadis itu, kuciumi bibirnya yang tersenyum malu, pipinya yang lesung pipit, menggerayangi sekujur tubuhnya dan meremas-remas kedua payudaranya yang kenyal menggiurkan. Puting susunya yang kemerahan terasa keras mengacung. Kedua payudara gadis itu tidak terlalu besar, namun montok pas segenggaman tangan. Dan kedua bukit itu berdiri tegak menantang, tidak menggantung. Gadis desa ini memang sedang ranum-ranumnya, siap untuk dipetik dan dinikmati.

“Mmmhh… Oh! Ahhh! Oh… Ndorooo… eh.. mmm… burungnya… mau Ningsih emut dulu nggak..?” tanya gadis itu diantara nafasnya yang terengah-engah.
“Lepas dulu celana dalam kamu Nduk, baru kamu boleh emut.”
Tersipu Ningsih bangkit, lalu memelorotkan celana dalamnya hingga kini gadis itu telanjang bulat. Perlahan Ningsih berlutut di sisiku, meraih kejantananku dan mendekatkan wajahnya ke selangkanganku. Sambil menyibakkan rambutnya, gadis itu sedikit terbelalak melihat besarnya kejantananku. Mungkin ia membayangkan bagaimana benda berotot sebesar itu dapat masuk di tubuhnya.

Aku segera merasakan sensasi yang luar biasa ketika Ningsih mulai mengulum kejantananku, memainkan lidahnya dan menghisap dengan mulut mungilnya sampai pipinya ‘kempot’. Gadis ini ternyata pintar membuat kejantananku cepat gagah.
“Ehm… srrrp… mmm… crup! Ahmm… mmm… mmmh..! Nggolo (ndoro)..! Hangang keyas-keyas(jangan keras-keras)..! Srrrp..!”
Gadis itu tergeliat dan memprotes ketika aku meraih payudaranya yang montok dan meremasinya. Namun aku tak perduli, bahkan tangan kananku kini mengelus belahan pantat Ningsih yang bulat penuh, terus turun sampai ke bibir kemaluannya yang masih jarang-jarang rambutnya. Maklum, masih perawan.

Gadis itu tergelinjang tanpa berani bersuara ketika jemariku menyibakkan bibir kemaluannya dan menelusup dalam kemaluannya yang masih perawan. Merasa kejantananku sudah cukup gagah, kusuruh Ningsih mengambil pisau cukur di atas meja, lalu kembali ke atas ranjang. Tersipu-sipu gadis perawan itu mengambil bantal berusaha untuk menutupi ketelanjangannya.

Malu-malu gadis itu menuruti perintah majikannya berbaring telentang menekuk lutut dan merenggangkan pahanya, mempertontonkan rambut kemaluannya yang hanya sedikit. Tanpa menggunakan foam, langsung kucukur habis rambut di selangkangan gadis itu, membuat Ningsih tergelinjang karena perih tanpa berani menolak. Kini bibir kemaluan Ningsih mulus kemerah-merahan seperti kemaluan seorang gadis yang belum cukup umur, namun dengan payudara yang kencang.

Dengan sigap aku menindih tubuh montok menggiurkan yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun itu. Tersipu-sipu Ningsih membuang wajah dan menutupi payudaranya dengan telapak tangan. Namun segera kutarik kedua tangan Ningsih ke atas kepalanya, lalu menyibakkan paha gadis itu yang sudah mengangkang. Pasrah Ningsih memejamkan mata menantikan saatnya mempersembahkan keperawanannya.

Gadis itu menahan nafas dan menggigit bibir saat jemariku mempermainkan bibir kemaluannya yang basah terangsang. Perlahan kedua paha mulus Ningsih terkangkang semakin lebar. Aku menyapukan ujung kejantananku pada bibir kemaluan gadis itu, membuat nafasnya semakin memburu. Perlahan tapi pasti, kejantananku menerobos masuk ke dalam kehangatan tubuh perawan Ningsih. Ketika selaput dara gadis manis itu sedikit menghalangi, dengan perkasa kudorong terus, sampai ujung kejantananku menyodok dasar liang kemaluan Ningsih. Ternyata kemaluan gadis ini kecil dan sangat dangkal. Kejantananku hanya dapat masuk seluruhnya dalam kehangatan keperawanannya bila didorong cukup kuat sampai menekan dasar kemaluannya. Itu pun segera terdesak keluar lagi.

Ningsih terpekik sambil tergeliat merasakan pedih menyengat di selangkangannya saat kurenggutkan keperawanan yang selama ini telah dijaganya baik-baik. Tapi gadis itu hanya berani meremas-remas bantal di kepalanya sambil menggigit bibir menahan sakit. Air mata gadis itu tak terasa menitik dari sudut mata, mengaburkan pandangannya. Ningsih merintih kesakitan ketika aku mulai bergerak menikmati kehangatan kemaluannya yang serasa ‘megap-megap’ dijejali benda sebesar itu. Namun rasa sakit dan pedih di selangkangannya perlahan tertutup oleh sensasi geli-geli nikmat yang luar biasa.

Tiap kali kejantananku menekan dasar kemaluannya, gadis itu tergelinjang oleh ngilu bercampur nikmat yang belum pernah dirasakannya. Kejantananku bagai diremas-remas dalam liang kemaluan Ningsih yang begitu ‘peret’ dan legit. Dengan perkasa kudorong kejantananku sampai masuk seluruhnya dalam selangkangan gadis itu, membuat Ningsih tergelinjang-gelinjang sambil merintih nikmat tiap kali dasar kemaluannya disodok.

“Ahh… Ndoro..! Aa… ah..! Aaa… ahk..! Oooh..! Ndorooo… Ningsih pengen… pih… pipiiis..! Aaa… aahh..!”
Sensasi nikmat luar biasa membuat Ningsih dengan cepat terorgasme.
“Tahan Nduk! Kamu nggak boleh pipis dulu..! Tunggu Ndoro pipisin kamu, baru kamu boleh pipis..!”
Dengan patuh Ningsih mengencangkan otot selangkangannya sekuat tenaga berusaha menahan pipis, kepalanya menggeleng-geleng dengan mata terpejam, membuat rambutnya berantakan, namun beberapa saat kemudian…
“Nggak tahan Ndorooo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa… aaahk..!” Tanpa dapat ditahan-tahan, Ningsih tergelinjang-gelinjang di bawah tindihanku sambil memekik dengan nafas tersengal-sengal.
Payudaranya yang bulat dan kenyal berguncang menekan dadaku saat gadis itu memeluk erat tubuh majikannya, dan kemaluannya yang begitu rapat bergerak mencucup-cucup.

Berpura-pura marah, aku menghentikan genjotannya dan menarik kejantananku keluar dari tubuh Ningsih.
“Dibilang jangan pipis dulu kok bandel..! Awas kalau berani pipis lagi..!”
Tampak kejantananku bersimbah cairan bening bercampur kemerahan, tanda gadis itu betul-betul masih perawan. Gadis itu mengira majikannya sudah selesai, memejamkan mata sambil tersenyum puas dan mengatur nafasnya yang ’senen-kamis’. Di pangkal paha gadis itu tampak juga darah perawan menitik dari bibir kemaluannya yang perlahan menutup.

Aku menarik pinggang Ningsih ke atas, lalu mendorong sebuah bantal empuk ke bawah pantat Ningsih, membuat tubuh telanjang gadis itu agak melengkung karena pantatnya diganjal bantal. Tanpa basa-basi kembali kutindih tubuh montok Ningsih, dan kembali kutancapkan kejantananku dalam liang kemaluan gadis itu. Dengan posisi pantat terganjal, klentit Ningsih yang peka menjadi sedikit mendongak. Sehingga ketika aku kembali melanjutkan tusukanku, gadis itu tergelinjang dan terpekik merasakan sensasi yang bahkan lebih nikmat lagi dari yang barusan.

“Mau terus apa brenti, Nduk..?” godaku.
“Aii… iih..! He.. eh..! Terus Ndorooo..! Enak..! Enak..! Aahh… Aiii… iik..!”
Tubuh Ningsih yang montok menggiurkan tergelinjang-gelinjang dengan nikmat dengan nafas tersengal-sengal diantara pekikan-pekikan manjanya.
“Ooo… ohh..! Ndoroo.., Ningsih pengen pipis.. lagiii… iih..!”
“Yang ini ditahan dulu..! Tahan Nduk..!”
“Aa.. aak..! Ampuuu… unnhh..! Ningsih nggak kuat… Ndorooo..!”
Seiring pekikan manjanya, tubuh gadis itu tergeliat-geliat di atas ranjang empuk.

Pekikan manja Ningsih semakin keras setiap kali tubuh telanjangnya tergerinjal saat kusodok dasar liang kegadisannya, membuat kedua pahanya tersentak mengangkang semakin lebar, semakin mempermudah aku menikmati tubuh perawannya. Dengan gemas sekuat tenaga kuremas-remas kedua payudara Ningsih hingga tampak berbekas kemerah-merahan. Begitu kuatnya remasanku hingga cairan putih susu menitik keluar dari putingnya yang kecoklatan.
“Ahhhk..! Aaa.. aah! Aduu.. uhh! Sakit Ndorooo..! Ningsih mau pipiiiiss..!”

Dengan maksud menggoda gadis itu, aku menghentikan sodokannya dan mencabut kejantanannya justru disaat Ningsih mulai orgasme.
“Mau pipis Nduk..?” tanyaku pura-pura kesal.
“Oohh… Ndorooo… terusin dong..! Cuma ‘dikit, nggak pa-pa kok..!” rengek gadis itu manja.
“Kamu itu nggak boleh pipis sebelum Ndoro pipisin kamu, tahu..?” aku terus berpura-pura marah.
Tampak bibir kemaluan Ningsih yang gundul kini kemerah-merahan dan bergerak berdenyut.
“Enggak! Enggak kok! Ningsih enggak berani Ndoro..!”

Ningsih memeluk dan berusaha menarik tubuhku agar kembali menindih tubuhnya. Rasanya sebentarlagi gadis itu mau pipis untuk ketiga kalinya.
“Kalau sampai pipis lagi, Ndoro bakal marah, lho Nduk..?” kuremas kedua buah dada montok Ningsih.
“Engh… Enggak. Nggak berani.” Wajah gadis itu berkerut menahan pipis.
“Awas kalau berani..!” kukeraskan cengkeraman tangannya hingga payudara gadis itu seperti balon melotot dan cairan putih susu kembali menetes dari putingnya.

“Ahk! Aah..! Nggak berani, Ndoro..!”
Ningsih menggigit bibir menahan sakitnya remasan-remasanku yang bukannya dilepas malah semakin kuat dan cepat. Namun gadis itu segera merasakan ganjarannya saat kejantananku kembali menghajar kemaluannya. Tak ayal lagi, Ningsih kembali tergiur tanpa ampun begitu dasar liang kemaluannya ditekan kuat.
“Ngh..! Ngh..! Nggghhh..! Ahk… Aaa… aahhh..! Ndorooo… ampuuu… uun..!”
Tubuh montok gadis itu tergerinjal seiring pekikan manjanya.

Begitu cepatnya Ningsih mencapai puncak membuat aku semakin gemas menggeluti tubuh perawannya. Tanpa ampun kucengkeram kedua bukit montok yang berdiri menantang di hadapanku dan meremasinya dengan kuat, meninggalkan bekas kemerahan di kulit payudara Ningsih. Sementara genjotan demi genjotan kejantananku menyodok kemaluan gadis itu yang hangat mencucup-cucup menggiurkan, bagai memohon semburan puncak.

Gadis itu sendiri sudah tak tahu lagi mana atas mana bawah, kenikmatan luar biasa tidak henti-hentinya memancar dari selangkangannya. Rasanya seperti ingin pipis tapi nikmat luar biasa membuat Ningsih tidak sadar memekik-mekik manja. Kedua pahanya yang sehari-hari biasanya disilangkan rapat-rapat, kini terkangkang lebar, sementara liang kemaluannya tanpa dapat ditahan-tahan berdenyut mencucup kejantananku yang begitu perkasa menggagahinya. Sekujur tubuh gadis itu basah bersimbah keringat.

“Hih! Rasain! Dibilang jangan pipis! Mau ngelawan ya..!” Gemas kucengkeram kedua buah dada Ningsih erat-erat sambil menghentakkan kejantananku sejauh mungkin dalam kemaluan dangkal gadis itu.
Ningsih tergelinjang-gelinjang tidak berdaya tiap kali dasar kemaluannya disodok. Pantat gadis itu yang terganjal bantal empuk berulangkali tersentak naik menahan nikmat.
“Oooh… Ndorooo..! Ahk..! Ampun..! Ampun Ndoroo..! Sudah..! Ampuuu.. unn..!” Ningsih merintih memohon ampun tidak sanggup lagi merasakan kegiuran yang tidak kunjung reda.

Begitu lama majikannya menggagahinya, seolah tidak akan pernah selesai. Tidak terasa air matanya kembali berlinang membasahi pipinya. Kedua tangan gadis itu menggapai-gapai tanpa daya, paha mulusnya tersentak terkangkang tiap kali kemaluannya dijejali kejantananku, nafasnya tersengal dan terputus-putus. Bagian dalam tubuhnya terasa ngilu disodok tanpa henti. Putus asa Ningsih merengek memohon ampun, majikannya bagai tak kenal lelah terus menggagahi kegadisannya. Bagi gadis itu seperti bertahun-tahun ia telah melayani majikannya dengan pasrah.

Menyadari kini Ningsih sedang terorgasme berkepanjangan, aku tarik paha Ningsih ke atas hingga menyentuh payudaranya dan merapatkannya. Akibatnya kemaluan gadis itu menjadi semakin sempit menjepit kejantananku yang terus menghentak keluar masuk. Ningsih berusaha kembali mengangkang, namun dengan perkasa semakin kurapatkan kedua paha mulusnya. Mata Ningsih yang bulat terbeliak dan berputar-putar, sedangkan bibirnya merah merekah membentuk huruf ‘O’ tanpa ada suara yang keluar. Sensasi antara pedih dan nikmat yang luar biasa di selangkangannya kini semakin menjadi-jadi.

Aku semakin bersemangat menggenjotkan kejantananku dalam hangatnya cengkeraman pangkal paha Ningsih, membuat gadis itu terpekik-pekik nikmat dengan tubuh terdorong menyentak ke atas tiap kali kemaluannya disodok keras.
“Hih! Rasain! Rasain! Nih! Nih! Nihh..!” aku semakin geram merasakan kemaluan Ningsih yang begitu sempit dan dangkal seperti mencucup-cucup kejantananku.
“Ahh..! Ampuuu…uun… ampun… Ndoro! Aduh… sakiit… ampuuu… un..!”

Begitu merasakan kenikmatan mulai memuncak, dengan gemas kuremas kedua payudara Ningsih yang kemerah-merahan berkilat bersimbah keringat dan cairan putih dari putingnya, menumpukan seluruh berat tubuhku pada tubuh gadis itu dengan kedua paha gadis itu terjepit di antara tubuh kami, membuat tubuh Ningsih melesak dalam empuknya ranjang.

Pekikan tertahan gadis itu, gelinjangan tubuhnya yang padat telanjang dan ‘peret’-nya kemaluannya yang masih perawan membuatku semakin hebat menggeluti gadis itu.
“Aduh! Aduu… uuhh… sakit Ndoro! Aaah… aaamm… aaammpuuun… ampuuu… uun Ndoro.. Ningsih… pipiiii… iiis! Aaammm… puuun..!”
Dan akhirnya kuhujamkan kejantananku sedalam-dalamnya memenuhi kemaluan Ningsih, membuat tubuh telanjang gadis itu terlonjak dalam tindihanku, namun tertahan oleh cengkeraman tanganku pada kedua buah dada Ningsih yang halus mulus.

Tanpa dapat kutahan, kusemburkan sperma dalam cucupan kemaluan Ningsih yang hangat menggiurkan sambil dengan sekuat tenaga meremas-remas kedua buah dada gadis itu, membuat Ningsih tergerinjal antara sakit dan nikmat.
“Ahk! Auh..! Aaa… aauuhh! Oh… ampuuu…uun Ndoro! Terus Ndoro..! Ampuuun! Amm… mmh..!Aaa… aaakh..!”

Dengan puas aku menjatuhkan tubuh di sisi tubuh Ningsih yang sintal, membuat gadis itu turut terguling ke samping, namun kemudian gadis itu memeluk tubuhku. Sambil terisak-isak bahagia, Ningsih memeluk tubuhku dan mengelus-elus punggungku.

Sambil mengatur nafas, aku berpikir untuk menaikkan gaji Ningsih beberapa kali lipat, agar gadis itu betah bekerja di sini, dan dapat melayaniku setiap saat. Dengan tubuh yang masih gemetar dan lemas, Ningsih perlahan turun dari ranjang dan mulai melompat-lompat di samping ranjang.
Keheranan aku bertanya, “Ngapain kamu, Nduk..?”
“Katanya… biar nggak hamil harus lompat.. lompat, Ndoro..” jawab gadis itu polos.
Aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya, melihat cairan kental meleleh dari pangkal paha gadis itu yang mulus tanpa sehelai rambut pun.

Sejak Bocah Tukul Sdh Biasa Nonton Blue Film....


Bicara soal film biru alias film porno, siapa yang tak pernah menontonnya. Komedian terkenal Tukul Arwana bahkan tak malu-malu mengaku ia pernah juga menontonnya. Edannya lagi, film khusus orang-orang dewasa itu ia tonton saat duduk di bangku SMP.

“Ya pernah dong. Dulu waktu SMP,” kata Tukul di sela-sela acara pemusnahan jutaan video bajakan di Polda Metro Jaya,

Untung saja, Tukul tak ketagihan dengan barang haram itu. “Itu dulu, waktu bandel-bandelnya. Sekarang sudah enggak pernah. Ngapain gitu, mendingan saya menjalankan dengan istri saya,” ujar Tukul berseloroh.

Nah, saat ditanya apakah film porno yang ditontonnya itu asli atau bajakan, dengan bangga pria berkumis khas itu menjawab enteng: “Asli dong.., asli…,” ucap Tukul meyakinkan.

Saat ditanya apakah Tukul punya saran dalam upaya memberantas aksi pembajakan yang masih marak terjadi di Tanah Air, host Bukan Empat Mata itu menjawab sekenanya: “Lebih baik bajakannya dimahalin, yang asli dimurahin. Pastinya yang laku ya yang asli,” jawab Tukul disambut ger-geran.

Ditanya mengenai kegiatan pemusnahan barang bukti jutaan VCD, DVD, dan MP3 bajakan oleh pihak aparat terkait, Tukul dengan nada serius mengatakan sangat mendukung langkah pihak kepolisian itu. “Saya sangat mendukung sekali. Memang kita perlu dukung bapak-bapak polisi. Sekarang angka pemerkosaan meningkat. Jadi saya harap jangan sering-sering nonton kaya gitu (film porno). Kalau ada seperti ini (pembajakan) segera laporkan ke polisi,” saran Tukul. Siap, Pak Tukul…!

Cowok Seksi Idaman Wanita


http://3.bp.blogspot.com/_q8gbXl2QGNc/SaAY6Ef0bmI/AAAAAAAAAaU/YCzCb7ftNrI/s320/cartoon-strong-body-builder-logo.gif

1. Bahu yang lebar
Pria berbahu lebar kelihatan maskulin di mata wanita, selain itu pria berbahu lebar lebih rapi dalam berpakaian. Wanita sering berangan2 merangkul pria dengan bahu yang lebar.

2. Lengan yg berotot
Wanita merasa bangga apabila mendapat pacar yg mempunyai lengan yg kuat, rasa cowoknya terasa saat si dia menggandeng tangan kita atau dia merasa lebih hangat saat tangan kita merangkul bahunya.

3. Kaki yang panjang
Dari jaman dulu hingga sekarang, pria yg berkaki panjang selalu dianggap sexy (Tidak termasuk Jerapah). Pria berkaki panjang selalu dianggap atletis.

4. Dada yg menonjol
Wanita selalu berangan angan bersandar pada dada pria yg menonjol, dada pria yg menonjol memberi sensasi bantal saat pacar anda kecapekan dan ingin tidur di dada anda. (Tips ini juga berlaku bagi wanita berdada nonjol)

5. Pantat yg montok dan kenceng
Sadarkah anda bahwa wanita jg bisa merasa gemes ingin meremes pantat pria yg nungging. Kalo anda punya target, sering2lah nungging di depannya. Mudah2an dia terangsang.

6. Pinggang yg kecil
Pinggang pria yang kecil memberikan kesan anda awet muda dan lincah. apalagi ditambah six pack. Tahukah anda wanita sering mengintip perut pria apabila baju pria terangkat keatas sewaktu mengambil barang ditempat yg tinggi. (sama dengan pria yg senang ngintip rok wanita lho)

7. Wajah yg bersih
Tak perlu putih2 amat, yg penting pria punya wajah yg bersih dan cerah. sehingga cewek tak bosan2nya memandang anda. Kalo terlanjur punya wajah jelek, jangan menambah kejelekan anda dengan wajah yg cemberut.

8. Suara yg ngebass (bukan ngerock)
Pernahkah anda mendengar suara Batman saat berbicara, suara Elvis Presley…, para wanita selalu penasaran dengan pria yg mempunyai suara spt itu.., kalo kenal lewat telp. wanita akan terburu2 ingin menemui anda. Selanjutnya terserah anda.

Kalo anda punya semua itu diatas, anda tak perlu baju bagus dan mahal lagi untuk mendukung penampilan anda, paling2 cuman 1 celana jeans dan telanjang dada cukup membuat para wanita histeris.

The Real Housewives of Beverly Hills

So I’m watching, for the first time, THE REAL HOUSEWIVES OF BEVERLY HILLS and they’re showing these sprawling mansions – giant McHearst’s Castles, and at first you think – wow, wouldn’t it be great to live in one of those? And then you watch five minutes of these women and you realize you’d rather live out on the street in an empty Maytag box.

Oh. My. God.

I don’t understand. Television is not allowed to broadcast snuff films; how can they get away with this?

For those who have not seen it, this reality series follows the lives of six middle-aged Beverly Hills women who between them have had 46 plastic surgeries. They are:


Taylor Armstrong – a blonde with so much collagen in her lips that she looks like a bass.

Lisa VanderPump – British woman who must’ve told her doc to make her look like Diana Rigg but forgot to specify the young Diana Rigg.


Kyle Richards – Was in Disney’s ESCAPE TO WITCH MOUNTAIN when she was four. Has been getting elective surgery ever since. Although to be fair, looks the best of the group.  Once the others figure that out she'll be ostracized immediately.


Kim Richards – Kyle’s older sister. Former child star who has appeared in HELLO LARRY and numerous Disney movies like ESCAPE TO WITCH MOUNTAIN. She’s the one BHH who is not married. Her ex considers the divorce proceedings “Escape From Witch Mountain”.

Adrienne Maloof – Family owns casinos and sports franchises like the Sacramento Kings. Has managed to save a lot of money by actually marrying her plastic surgeon.


Camille Grammer – Former, uh… dancer. Married to Kelsey Grammer at the time this show was shot. I've met her a few times at FRASIER parties.  She always seemed very sweet.  Had no idea at the time she was an absolute certifiable loon.

Their bios on their home web page all make a point of saying how philanthropic they all are and how much time they devote to charities, but who are we kidding?  That's so you don't round up the villagers and march to their homes with torches and pitchforks.  These are the most self-absorbed, entitled, self deceiving, narcissistic six women since Marie Antoinette.

Here's what happened in the episode I saw. It’s probably not the latest; I caught it Thanksgiving night.

They’re all in New York (except Adrienne) for Kelsey’s opening of LA CAGE AUX FOLLES. Adrienne is back home because her uncle died and she had to yell at her husband for wanting a one-hour break to get a drink with his friends.

Back in the Big Apple, Camille and Kyle have had a big fight. Kyle called Camille the BHH equivalent of the “C” word – “insecure”. Much tension at the table as these coiffed hens picked at their pasta. At least I think it was tension. With all the Botox, it’s impossible to read expressions.

Now the big question: Should Kyle still attend the theatre opening? And to make the decision even more excruciating, she finds a dress she’d like to wear.  So we're talking "Sophie's Choice" here.

Meanwhile, Kim is upset because she’s the only one not married. This haunted her in her suite during their recent Vegas trip. She asks the others to try to set her up. Let’s see who they come up with. When does Bernie Madoff get out?

The real star of the series is Camille because she may just be the craziest person ever on television. Joan Crawford was the picture of mental health compared to her.

Every time Camille opens her mouth she says something deliciously insane. She claimed that all women are jealous of her because she’s married to a celebrity. (I guess they’re no longer jealous). As for Kyle, specifically, Camille spelled it out in detail. "In terms of pecking order, my husband is higher on the list. There's a big difference between that (being a celebrity and Camille listed all of Kelsey’s awards) and the local Beverly Hills Realtor." Damning words indeed from a former Playboy bunny.

At home Camille reads THE ART OF WAR, and surrounds herself with hairdressers, nannies, and some bootlicker named Nick. She talks to Nick about Kyle, "Her behavior was pernicious and I'll leave it at that." Of course, you’ll leave it at that. You don’t know what the word means.

Kyle tries to leave a voice message for Camille apologizing, but Camille found that disingenuous and pneumtramonoulicroscopicsilicovolcano,

Come the night of the gala opening, Kyle does attend. Hey, she paid for the dress. There’s a scene after the show where Camille goes back to Kelsey’s dressing room and he couldn’t have rushed her out of there faster if he had a hooker (or Kyle) under the desk. Frasier was more civil to Lilith.

Look, I feel bad for anybody getting a divorce. Especially when there are children involved. I can’t take sides in this case, even though I’m fond of Kelsey. I’m sure both are to blame, and the timing couldn’t be worse for Camille, so I wish them both well.

But this show is a one-hour justification for the Russian Revolution. These magpies with diamond rings the size of drinking tumblers, appear so unhappy in lives that most women would kill for.  And so one asks the question:  Are they really that superficial, that vapid; that disconnected to the real world? Or does their vain and silly behavior mask a legitimate fear?

Are they all secretly and justifiably terrified that there will be a sequel and none of them will be in it? THE REAL TROPHY WIVES OF BEVERLY HILLS.

Monday, November 29, 2010

How Joan Rivers saved Christmas

Went to New York for Thanksgiving this year. There’s something really special about watching the Macy’s Day Parade on television when you’re actually in the city.

The flight to New York was a cross between the Beverly Hills Gymboree and Lord of the Flies. If the flight attendants went down the aisle selling noise-canceling ear buds, people would have paid a thousand dollars for them.

We arrived at 4:05. Winter arrived at 4:11.

Rented a nice apartment on the Upper East Side. Among the conditions in the contract -- we were not allowed to invite Charlie Sheen over.

Somebody on the street was distributing free Kabbalah shopping bags. The wisdom of the ages and a way to carry your liquor!

The giant Christmas tree was up in Rockefeller Center. A bit of a letdown.  But I’m sure it looks better at night when the scaffolding is all lit up.

Heath Ledger’s apartment is for sale. $5,000,000 but includes ghost.

Thanksgiving morning. Threatening skies, 39 degrees, and windy. I joke, but if you’re ever in New York, at least once in your life, do treat yourself and see the Macy’s Day Parade in HD.

Some highlights from this year’s march past:

--Al Roker interviewing Ben Rappaport, the star of NBC’s uh, “hit” new show, Outsourced, and calling him “a fish out of comedy”.


-- The Mickey Mouse balloon doing a “Heil Hitler” salute.  From son, Matt:  When did they un-freeze Walt Disney?


--Offstage announcer: “Coming up next: a one-of-a-kind performance from the U.S. Pizza Twirling Team!”


--The cheerleading captains all-star squad. Can you imagine the bitch quotient there? From daughter, Annie: “A thousand girls all yelling, “I want to be in front!”


--The Black Eyed Peas medley from some high school marching band. I never really appreciated their music until I heard it with tubas.


-- The kids dressed as dancing sausages on the Jimmy Dean float.


--Offstage announcer: “Coming up next: the official start of the holiday season with Joan Rivers!”


--Jessica Simpson, who’s gained a pound or two, appropriately riding the Pillsbury Doughboy float.

I dunno. The parade is just not the same anymore without the Bullwinkle, Underdog, and Nathan Lane balloons.

The real reason to be in New York for Thanksgiving: The Odd Couple marathon on WPIX.

There’s a lot of daring theater on Broadway currently. The risk-taking Elf musical, the untested Lion King, the chancy Mary Poppins, the groundbreaking Pee Wee Herman Show, not to mention, the always controversial Donny & Marie Show.

The long-delayed Spiderman rock musical is due to finally go into previews. Considering all the accidents they’ve already had, it’s more like a rock musical of The Hurt Locker.

Your best theater bet is La Bete starring David Hyde Pierce and Mark Rylance. David was kind enough to stop the stage manager from running us off after the show.

Lots of Frasier alums on Broadway these days. Kelsey Grammer in La Cage Aux Folles, Bebe Neuwirth in the Addams Family, and Eddie has gone into Driving Miss Daisy. Thanks again, David, for a wonderful evening.

Remember when stores opened at 5:00 AM on Black Friday? Kohl’s opened at 3:00, thus getting a big jump on all those homeless shoppers.

There’s now a dress code for New York City taxi drivers. No more tank tops. No more bathing suits. They are still allowed to reek, though. They’d quit en masse if they couldn’t do that.

Little Night Music was a huge disappointment. What should be a light frothy soufflé, in the hands of director Trevor Nunn, is a leaden German pancake. But Bernadette Peters sang “Send in the Clowns” beautifully, and Elaine Stritch remembered many of her lines.

A man reading Sondheim’s bio in the row behind me said to his wife: “I didn’t know that – he also did the music for Company.” Probably a Tony voter.

Don Draper would be proud. This is Cadillac’s new holiday slogan: “This year, give the gift of asphalt”.

Came home on Saturday rather than Sunday for the same reason I don’t go to Macy’s at 5:00 AM on Black Friday.

Managed to negotiate JFK without getting X-Rayed. And that's with Kabbalah bags. Personally, I’m outraged by these new, highly invasive, demeaning screening methods. Either preserve our constitutional rights and discontinue them, or let women pat down the men.

Now that Joan Rivers has given the okay, the holiday season is officially here. Have a fabulous one!

Upper Back Fairy Tattoos

Upper Back Fairy Tattoos Picture 1
Upper Back Fairy Tattoos Picture 2
Upper Back Fairy Tattoos Picture 3
Upper Back Fairy Tattoos Picture 4" Upper Back Fairy Tattoos "

This is a great way to show your love for a particular person. But have you ever thought about the significance of the cute fairy tattoos? These cute tattoos are not just a representation of art. Some of these fairies have symbolism behind them. The tattoos which come with a fairy design usually represent innocence and youth. You might be aware of the fact that a magical element is always related to the fairy. There is an idea that the fairy can grant us wishes.

Lower Back Fairy Tattoos For Women

Lower Back Fairy Tattoos For Women Picture 1
Lower Back Fairy Tattoos For Women Picture 2
Lower Back Fairy Tattoos For Women Picture 3
Lower Back Fairy Tattoos For Women Picture 4" Lower Back Fairy Tattoos For Women "

She just needs to wave her wand and make all out dreams come true. So the cute fairy tattoos are symbols of dream and hope. If you have a secret desire in your life then you can turn to your fairy and ask her to grant your wish. This can be real fun. These tattoos also tend to be mysterious and they have a very nice thing about them. You will really feel nice after you get it on your body. There can be different poses of the fairy.

Cute Lower Back Fairy Tattoos

Cute Lower Back Fairy Tattoos picture 1
Cute Lower Back Fairy Tattoos picture 2
Cute Lower Back Fairy Tattoos picture 3
Cute Lower Back Fairy Tattoos picture 4
Cute Lower Back Fairy Tattoos picture 5" Cute Lower Back Fairy Tattoos "

Tattoos can form a great work of art. There are certain artists who are usually popular for drawing the fairies on your body. It is always better to choose the best and the popular artists so that you get the best tattoo on your body. Other than this, the best artists can also give you a number of new designs. Do you know that you can even put the face of your loved one in the place of the fairy's face? You can out the face of a person living or dead.

Fairy Lower Back Tattoos

Fairy Lower Back Tattoos Picture 1
Fairy Lower Back Tattoos Picture 2
Fairy Lower Back Tattoos Picture 3
Fairy Lower Back Tattoos Picture 4
Fairy Lower Back Tattoos Picture 5" Fairy Lower Back Tattoos "

You might be aware of the cute fairy tattoos. These kinds of tattoos are usually preferred by both men and women but women are much fonder of them. These tattoos are also available in various forms. You can get different colors, designs as well as sizes. The colors can range from red to pink to green and even blue and yellow. You can choose any of your body part to get these tattoos. Most of the fairies are usually feminine in nature. They have long hair, barefoot, long legs and sometimes they are bare breasted.

Miller, Cowok Yang Di Cintai Arumi Ternyata Sudah Pernah Menikah


Artis negeri jiran Malaysa, Miller ternyata sudah pernah menikah. Hal ini diungkapkan oleh keluarga Arumi Bachsin saat mengutarakan alasan mereka tidak setuju anaknya punya hubungan istimewa dengan aktor asal Malaysia, Miller. Salah satunya karena Miller dikabarkan sudah pernah punya istri.

“Kita mendapatkan fakta bahwa Miller bukanlah bujangan. Jadi dia ini sudah menikah,” ujar pengacara keluarga Arumi, Hendarsam Marantoko ditemui di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2010) malam.

Sayangnya mereka tidak mau membeberkan secara detil tentang pernikahan yang pernah dijalani bintang film ‘Cintapucinno’ tersebut. Pengacara dan keluarga Arumi mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut.

Namun apakah hingga kini Miller masih punya istri mereka belum tahu persis. Ibunda Arumi pun mengaku shock mendengar kabar tersebut. Mereka berharap Arumi mau membuka matanya dan tidak tertipu dengan Miller.

“Ya mudah-mudahan Arumi tahu. Kalau Arumi tahu, jadi merasa ketipu bisa aja,” tandas ayah Arumi, Rudi.

Foto Hot Terbaru Dewi Persik Di Buru Di Internet !!!

depe-- Bukan Dewi Persik namanya tanpa kehebohan, kali ini foto semi bugil setengah telanjang Dewi Persik bererdar diinternet, tanpa sensor gan, alias foto asli juga bukan rekayasa. Foto ini menjadi incaran para netters dua hari ini.
Berita seruu foto topless Dewi Persik ini semalam sudah heboh, akan tetapi dimedia-media masih di sensor , padahal foto bugil itu tidak disensor pun sudah disensor rambut panjang Dewi Persik. Rasa penasaran atas foto Dewi Persik yang seruu bahkan membuat banyak blog secara spontan memposting foto dan tags tersebut. Menurut Dewi Persik ketika dikonfirm oleh media, Dewi Persik membenarkan bahwa foto itu adalah fotonya dan dibuat untuk seru-seruan saja, dan dibuat sudah lama, sampai sampai mantan istri Saiful Jamil ini tidak tahu kapan itu dibuat.

Penyanyi Pop Terkenal China Meninggal Saat Operasi Plastik

Penyanyi pop terkenal China tewas saat menjalani bedah plastik. Tewasnya penyanyi yang cantik ini, meninggalkan kesan buruk bagi jutaan wanita yang ingin operasi plastik.

Wang Bei, 24 tahun, merupakan mantan kontestan Super Girl (versi China American Idol). Penyanyi ini meninggal pada 15 November saat ‘bedah tulang muka’ di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, China Tengah.

Wang merasa perlu memperbaiki penampilannya melalui operasi kosmetik

Kecantikannya membuatnya sukses besar di Super Girl. Kematiannya memicu kekhawatiran bahaya operasi plastik, di negara dengan tiga juta orang melakukan operasi tiap tahunnya untuk memperbaiki penampilan mereka.

Sebuah “kecelakaan anestesi” terjadi selama prosedur operasi Wang di Zhong'ao Cosmetic Surgery Hospital. Rahang Wang mulai berdarah selama prosedur, menghalangi pipa yang berakibat membuatnya mati lemas.

Ibu Wang juga menjalani prosedur yang sama di klinik itu, ketika putrinya meninggal.

Tingginya permintaan operasi kosmetik membuat dokter tak terlatih juga melakukan operasi “yang terkenal berisiko dan tak bertanggung jawab”, kata profesor operasi plastik di Guangdong Medical College China selatan Zhang Huabin.

Pengguna Web juga menyatakan keprihatinan mereka dan mempertanyakan mengapa gadis cantik seperti Wang merasa perlu melakukan operasi plastik. “Saya harap tragedi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kendurnya pengawasan industri operasi plastik,” kata pengguna Web.

Wang membayar dengan harga yang menyakitkan demi kecantikan”, kata sebuah entri di portal internet populer sina.com. Seperti dikutip dari chinadaily, pengguna web lain bertanya mengapa Wang ingin operasi kosmetik ketika dia sudah “sangat cantik”

Sunday, November 28, 2010

Bollywood Queen Katreena Kaif's Graphic Photo Shoot

Actress Katreena kaif's New Photo







katrina Kaif Wet Songs Video




katrina Kaif Wet Songs Video

Naval Kiss Complination Of Wood




Naval Kiss Complination Of Wood

Hot Bollywood Kiss


Hot Bollywood Kiss

Sania Mirza in Tenis Court



Sania Mirza in Tenis Court

My 5th anniversary

This weekend marks my 5th anniversary of doing this blog. More than 2100 posts for over 5,000,000 visitors (although I suspect it’s more like five visitors checking back 1,000,000 times). Still, it’s been great fun, I’ve met some terrific people, and no one can cancel me but me.

Thanks so much for stumbling upon this site and for you five regulars, thanks for coming back.

I thought for today I’d link to one of my favorite posts from each of the past years. Enjoy. Onward and sideward.

2005 - Porn Star Karaoke


2006 - My best call ever


2007 - The D.C. Madam defense trial

2008 - Disneyland

2009 - My annual Oscar review

2010 - Studio notes on INCEPTION

멸공

North Korea get crazy again, it hurts my  life too, when I see ROK army picture, I found an interesting one which it's a soldier wear camo uniform with his assault rifle, on his left shoulder, a yellow ribbon, with Korea "멸공", seemed pronounced as "Myeolgong", anyone who knows about it?

Saturday, November 27, 2010

재래김

it seems means the Korean seaweed "Jaeraegim", this oneline keyboard really helps my study.

Tanushree Dutta Hot Wet




Tanushree Dutta Hot Wet

Kashmira shah's Awesome jugs in a super hot song from revati

Mallika Sherawat’s car washing act in ‘Love, Barack’

Mallika Sherawat came across a big blow when her much ambitious and talked about project ‘Hisss’ bombed at the box-office but the sex kitten still has a few Hollywood projects to be released soon and if the pics of the same are to be gone by, her forthcoming ‘Love, Barack’ is supposed to cash in on her oomph appeal.
The video of the flick as seen in youtube has Mallika perched on a car bonnet, and is seen getting wet and wild while doing a car wash in the video. One can see Mallika here attempting to strike up all the possible sensuous poses in her repertoire, the most popular being that ‘bending down’ in front of her ogling male co-star.
After taking Bollywood with a storm with her steamy and bold scenes, Mallika is all set to rock the west with her appeal. Love her or hate her but the fact remains for sure that you cannot ignore her!!


Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs

Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 1
Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 2
Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 3
Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 4
Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 5
Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs Picture 6" Sexy Butterfly Lower Back Tattoo Designs "

One of the most sought after tattoo designs today is the lower back butterfly tattoo. This design is more attractive to women, although there are also people who use it. The butterfly is one of the most beautiful and colorful creatures that we often see around. They are soft and pleasant to look not like the scary-looking insects. And although there are some other nice-looking bugs, butterflies are still regarded as the best. In addition, the butterfly tattoo designs are popular for many reasons. For one, because they are naturally colored, the user can use the colors that she wanted the butterfly tattoo. Plus, the unique patterns on butterfly wings individuals can provide an opportunity to get creative and produce a good design.

Lower Back Butterfly Tattoos

Lower Back Butterfly Tattoos Picture 1
Lower Back Butterfly Tattoos Picture 2
Lower Back Butterfly Tattoos Picture 3
Lower Back Butterfly Tattoos Picture 4
Lower Back Butterfly Tattoos Picture 5" Lower Back Butterfly Tattoos "

For women, Butterflies can be represented as gorgeous creatures of change and revival, which makes them a safe choice for a tattoo, especially first tattoos. But, when choosing a butterfly, you will want to decide the type of tattoo (tribal, classic, etc) and the location (hidden, visible, foot, arm, back, etc) for the tattoo. It may help to gather several photos of butterflies that you like. Take them to your tattoo artist and see if he can create the perfect butterfly tattoos for you. This way, you will have some input as to the design of you new tattoo.